Baru-baru ini terjadi pemadaman besar-besaran pada sistem Windows di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembaruan yang cacat dari perangkat lunak keamanan CrowdStrike Falcon.
Akibatnya, sekitar 8,5 juta komputer yang menjalankan Windows mengalami crash, termasuk banyak yang menampilkan layar biru kematian (BSOD). Insiden ini menyebabkan gangguan besar pada berbagai sektor, termasuk transportasi udara, sistem keuangan, dan lembaga pemerintahan.
Masalah ini bermula dari pembaruan perangkat lunak CrowdStrike Falcon yang dirancang untuk melindungi sistem Windows dari serangan siber.
Namun, pembaruan tersebut mengandung cacat yang menyebabkan banyak komputer tidak dapat booting dengan benar, mengakibatkan crash dan layar biru kematian di banyak perangkat.
Gangguan ini berdampak signifikan, menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan, gangguan pada layanan perbankan, dan masalah di berbagai institusi penting lainnya.
CrowdStrike telah meminta maaf atas insiden tersebut dan bekerja sama dengan pelanggan untuk memulihkan sistem yang terkena dampak.
Mereka juga telah merilis teknik baru yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan sistem yang terdampak. Meskipun demikian, masih banyak komputer yang harus diperbaiki secara manual oleh tim IT di berbagai lokasi, yang berarti proses pemulihan akan memakan waktu dan sumber daya yang cukup besar.