📢 Selamat datang di e-GalihOS! Temukan artikel menarik seputar teknologi dan tips blog kreatif setiap minggunya! 🌐📱 📢

Tentang Penulis

Dulu, saya bermimpi menjadi seorang dokter, jika dispesifikan, seorang dokter gigi.

Adrenalin saya terpacu saat melihat darah, kegawatdaruratan, dan tindakan medis yang menyelamatkan nyawa.

Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam membaca tentang anatomi tubuh, kesehatan, dan farmakologi.

Saya ingin menyembuhkan, ingin berada di garis depan untuk membantu mereka yang membutuhkan.


Setelah lulus, saya menatap harapan baru menjadi abdi negara di bidang kesehatan, bergabung dengan TNI.

Tapi hidup punya jalannya sendiri. 

Takdir membawa saya ke arah yang tak pernah saya bayangkan, singkat cerita saya akhirnya menjadi seorang sarjana komputer.


Awalnya, saya merasa kecewa, seperti terlempar jauh dari jalur yang saya cita-citakan.

Namun pelan-pelan, saya menyadari bahwa ini bukan kegagalan, tapi perpindahan panggung.

Saya masih bisa mengabdi, Jalan saya berbeda, tapi tujuan saya tetap sama: Indonesia.

Lewat IT dan administrasi kenegaraan, saya tetap melayani, tetap membela, hanya dengan cara yang lebih sunyi… dan sering kali tak terlihat.


Kehidupan saya kini menjadi kumpulan cerita dan rahasia, terekam dalam piksel, kode, dan kata-kata.

Saya adalah blogger, vlogger, dan di balik layar seseorang yang tumbuh di bawah tekanan, menjunjung tinggi profesionalitas, dan merangkul dunia yang sering tak disadari banyak orang. Alam adalah tempat saya bernapas, tetapi dunia digital adalah medan operasi saya.


Sedikit yang tahu bahwa saya terobsesi dengan dunia spionase, peretasan, dan kejahatan digital.

Saya mempelajari infiltrasi, enkripsi, dan cara melacak jejak digital.

Sekilas hanya sekadar pembelajaran, tapi di balik itu, saya menyimpan keyakinan setiap pengetahuan adalah senjata, dan setiap senjata harus diarahkan dengan bijak.


Media sosial saya adalah bagian dari masa lalu saya cerita, luka, dan pembelajaran.

Tapi tidak semua bisa saya ceritakan. Karena dalam dunia ini, selalu ada penipu yang menyamar sebagai pendengar, dan pendengar yang mengintai dalam kegelapan.


Saya mungkin tidak memakai jas putih seperti impian masa kecil saya.

Tapi saya tetap berjuang, tetap berdiri untuk negeri ini. Hanya saja, dengan cara yang berbeda… dan lebih tersembunyi.