📢 Selamat datang di e-GalihOS! Temukan artikel menarik seputar teknologi dan tips blog kreatif setiap minggunya! 🌐📱 📢

Hypercholesterolemia Familial

Hypercholesterolemia Familial (HF) adalah kelainan genetik yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam darah sejak lahir. Kelainan ini merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular prematur. Meskipun prevalensinya cukup tinggi, HF sering kali tidak terdiagnosis atau tidak ditangani dengan baik. Tanpa pengobatan yang tepat, penderita HF memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner pada usia muda.

Definisi dan Epidemiologi

HF merupakan kelainan autosomal dominan yang mengganggu metabolisme kolesterol. Dalam kondisi ini, tubuh tidak mampu secara efektif menghilangkan LDL dari aliran darah karena adanya mutasi pada gen yang terlibat dalam jalur reseptor LDL. Akibatnya, LDL kolesterol tetap tinggi meski seseorang sudah menjalani pola makan sehat.

Terdapat dua bentuk HF:

  1. Heterozigot HF (HeFH) – Pewarisan dari satu orang tua, dengan prevalensi 1 dari 250 orang.
  2. Homozigot HF (HoFH) – Pewarisan dari kedua orang tua, lebih langka dengan prevalensi 1 dari 160.000 hingga 1 juta orang.

(Sturm et al., 2018)

Etiologi dan Patofisiologi

HF umumnya disebabkan oleh mutasi gen:

  • LDLR (Low Density Lipoprotein Receptor) – gen paling sering terlibat.
  • APOB (Apolipoprotein B) – komponen utama LDL.
  • PCSK9 (Proprotein Convertase Subtilisin/Kexin Type 9) – mengatur degradasi reseptor LDL.
  • LDLRAP1 (LDL Receptor Adaptor Protein 1) – lebih jarang dan menyebabkan bentuk resesif dari HF.

Mutasi pada gen-gen ini menyebabkan penurunan jumlah atau fungsi reseptor LDL di permukaan hepatosit. Hal ini menyebabkan LDL kolesterol tidak dapat dibersihkan dari darah secara efisien, sehingga terjadi akumulasi yang berujung pada aterosklerosis dini.

(Mateus-Pinheiro et al., 2021)

Gambaran Klinis

Gejala HF sangat bervariasi tergantung apakah pasien memiliki bentuk heterozigot atau homozigot:

Heterozigot:

  • Kadar LDL > 190 mg/dL pada orang dewasa.
  • Riwayat penyakit jantung koroner dini dalam keluarga.
  • Xanthelasma (endapan kolesterol pada kelopak mata).
  • Xanthoma tendon (nodul keras di tendon, biasanya di Achilles atau tangan).

Homozigot:

  • LDL kolesterol > 500 mg/dL.
  • Penyakit jantung koroner pada masa kanak-kanak atau remaja.
  • Aterosklerosis berat dan cepat progresif.
  • Stenosis aorta supravalvular.

(Harbeth et al., 2019)

Diagnosis

Kriteria Diagnosis Klinis

Beberapa kriteria yang digunakan dalam diagnosis HF meliputi:

  • Dutch Lipid Clinic Network (DLCN) Criteria
  • Simon Broome Criteria
  • MEDPED (Make Early Diagnosis to Prevent Early Death)

DLCN adalah salah satu alat yang paling sering digunakan, yang berdasarkan skor dari kombinasi kadar LDL, riwayat keluarga, manifestasi klinis, dan analisis genetik. Diagnosis dikonfirmasi jika terdapat mutasi genetik yang diketahui menyebabkan HF.

Pemeriksaan Penunjang

  • Profil lipid lengkap (LDL, HDL, trigliserida).
  • Pemeriksaan genetik (jika tersedia).
  • Pemeriksaan pencitraan jantung untuk mendeteksi aterosklerosis dini.

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan HF adalah untuk menurunkan kadar LDL secara agresif dan mencegah komplikasi kardiovaskular. Strategi pengobatan meliputi:

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Diet rendah lemak jenuh dan kolesterol.
  • Aktivitas fisik rutin.
  • Berhenti merokok.
  • Mengelola berat badan.

2. Farmakoterapi

a. Statin Statin adalah terapi lini pertama untuk HF. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase, sehingga meningkatkan ekspresi reseptor LDL. Contoh: atorvastatin, rosuvastatin.

b. Ezetimibe Menghambat penyerapan kolesterol di usus. Dapat dikombinasikan dengan statin jika monoterapi tidak cukup menurunkan LDL.

c. Inhibitor PCSK9 Obat biologis yang mencegah degradasi reseptor LDL, sehingga meningkatkan clearance LDL. Efektif menurunkan LDL hingga 60%. Contoh: alirocumab, evolocumab.

d. Asam Bempedoat Pilihan baru untuk pasien yang intoleran terhadap statin.

e. Lomitapide dan Mipomersen Digunakan untuk pasien HoFH, tersedia terbatas dan mahal.


3. Terapi Lain

a. Aferesis LDL Prosedur untuk menghilangkan LDL dari darah, mirip dialisis. Digunakan pada kasus HoFH atau HeFH yang refrakter terhadap terapi farmakologis.

b. Transplantasi Hati Pilihan terakhir untuk kasus HoFH berat. (Mach et al., 2020; Raal & Santos, 2012)


Komplikasi

Jika tidak ditangani, HF dapat menyebabkan:

  • Infark miokard akut dini.
  • Stroke iskemik.
  • Stenosis aorta.
  • Kematian mendadak pada usia muda.

Homozigot HF sangat mematikan jika tidak diterapi sejak masa kanak-kanak, dengan risiko kematian sebelum usia 20 tahun.

Skrining dan Pencegahan

Skrining keluarga (cascade screening) sangat penting karena HF bersifat genetik. Jika satu anggota keluarga terdiagnosis, maka semua kerabat tingkat pertama sebaiknya diperiksa.

Skrining anak-anak sebaiknya dimulai sejak usia 2 tahun jika ada riwayat keluarga dengan HF atau penyakit jantung koroner dini. (Fernandez et al., 2016)

Prognosis

Dengan pengobatan agresif dan deteksi dini, pasien HF dapat hidup normal dan mencegah komplikasi kardiovaskular. Prognosis sangat bergantung pada bentuk HF dan kepatuhan terhadap terapi.

Perkembangan Terkini dan Harapan Masa Depan

Penelitian terapi gen dan RNA interference memberikan harapan baru dalam pengelolaan HF. Beberapa pendekatan seperti CRISPR dan terapi antisense RNA masih dalam tahap pengembangan.

Kesimpulan

Hypercholesterolemia Familial adalah kondisi genetik yang berisiko tinggi menyebabkan penyakit jantung koroner dini jika tidak ditangani. Diagnosis dini melalui skrining keluarga, terapi farmakologis yang tepat, dan gaya hidup sehat adalah kunci pengendalian penyakit ini. Perkembangan terapi biologis dan genetik menjadi harapan baru dalam pengobatan HF, khususnya untuk pasien dengan bentuk homozigot.


Daftar Pustaka

  1. Sturm AC, Knowles JW, Gidding SS, et al. (2018). Clinical Genetic Testing for Familial Hypercholesterolemia: JACC Scientific Expert Panel. J Am Coll Cardiol. 72(6):662–680. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2018.05.044
  2. Mateus-Pinheiro A, Silva R, Azevedo I. (2021). Genetics of Familial Hypercholesterolemia: A Clinical Perspective. Genes. 12(6):911. https://doi.org/10.3390/genes12060911
  3. Harbeth J, Khoury M, Simonetti J, et al. (2019). Early Detection and Management of Familial Hypercholesterolemia. Circulation Research. 124(12):1780–1793. https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.118.313086
  4. Mach F, Baigent C, Catapano AL, et al. (2020). 2019 ESC/EAS Guidelines for the management of dyslipidaemias. European Heart Journal. 41(1):111–188. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehz455
  5. Raal FJ, Santos RD. (2012). Homozygous familial hypercholesterolemia: current perspectives on diagnosis and treatment. Atherosclerosis. 223(2):262–268. https://doi.org/10.1016/j.atherosclerosis.2012.03.005
  6. Fernandez MC, Luirink IK, Hutten BA, et al. (2016). Predictive Value of Genetic Testing for Diagnosing Familial Hypercholesterolemia in Children. J Pediatr. 176:87–93. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2016.05.016

GALIHOS

Saya seorang blogger dan vlogger. Hidup saya adalah kumpulan cerita, yang terekam dalam piksel dan kata-kata. Saya berkembang di bawah tekanan dengan menjunjung tinggi profesionalitas, merangkul seni, cita rasa, dan jalan yang tak berujung. Alam adalah tempat istirahat saya. Namun, hanya sedikit yang tahu obsesi saya dengan disiplin ilmu spionase, peretasan dan kejahatan digital. Saya mempelajari infiltrasi, enkripsi dan cara melacak jejak digital. Hanya sekadar pembelajaran atau begitulah yang saya kira. Setiap petualangan, setiap rahasia, saya dokumentasikan. Media sosial saya menyimpan masa lalu saya, kebenaran yang mutlak. Satu hal yang pasti, saya akan menjaga konfidensial saya, karena selalu ada penipu yang menyamar sebagai pendengar dan selalu ada pendengar yang mengintai dalam kegelapan.

Lebih baru Lebih lama