🌅 Jika Hari Ini Hari Terakhirku
Jika hari ini adalah hari terakhirku, aku ingin sejenak berhenti mengejar hal-hal yang fana, lalu menatap langit dengan hati yang tenang.
Mungkin untuk pertama kalinya, aku akan benar-benar menghargai setiap tarikan napas dan setiap detik waktu yang biasanya terasa biasa saja.
Aku akan mulai pagi dengan tersenyum, bukan karena segalanya sempurna, tapi karena aku masih diberi kesempatan untuk melihat cahaya matahari yang menembus jendela, mendengar kicau burung, dan merasakan hangatnya udara yang selama ini sering kuanggap sepele.
🌤️ Tentang Waktu yang Sering Kucuri
Selama ini aku terlalu sibuk. Sibuk mengejar mimpi, sibuk membuktikan sesuatu, sibuk berlari dalam hiruk-pikuk ambisi.
Tapi aku lupa, bahwa waktu bukanlah sesuatu yang bisa disimpan. Ia terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.
Jika hari ini adalah hari terakhirku, aku ingin meminta maaf kepada waktu yang telah banyak kusia-siakan.
Aku ingin menghentikan semua langkah tergesa, dan hanya duduk diam menikmati detik yang tersisa.
Mungkin aku akan menulis surat terakhir, bukan kepada dunia, tapi kepada diriku sendiri.
Sebuah surat yang berisi kejujuran: bahwa aku pernah takut, pernah lelah, pernah salah, namun juga pernah berjuang sekuat tenaga untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
💌 Untuk Orang-Orang yang Kucintai
Jika hari ini adalah hari terakhirku, aku ingin memeluk semua orang yang kusayangi lebih erat dari biasanya.
Aku ingin mengatakan terima kasih karena telah sabar menghadapi keras kepalaku, tawa dan tangisku, bahkan diamku yang sering tak bisa dimengerti.
Aku ingin mengatakan maaf kepada mereka yang pernah kulukai, baik dengan kata-kata, sikap, atau keheningan yang dingin.
Karena ternyata, yang paling sulit bukanlah pergi, tapi meninggalkan jejak luka di hati orang lain.
Dan kepada mereka yang pernah hadir dalam hidupku, baik sebentar maupun lama, aku ingin bilang:
“Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari cerita singkatku di dunia ini.”
🌾 Tentang Semua yang Kuinginkan
Jika hari ini adalah hari terakhirku, aku tidak ingin menyesali apa yang belum kumiliki.
Aku ingin bersyukur atas semua yang telah diberikan Tuhan, bahkan yang tak kuminta sekalipun.
Aku akan memaafkan semua yang pernah menyakitiku, bukan karena mereka benar, tapi karena aku ingin pergi dengan hati yang ringan.
Aku ingin tertawa atas semua kebodohan yang pernah kulakukan, karena ternyata setiap kesalahan adalah bagian dari proses menjadi manusia.
Mungkin aku tidak sempat menjadi orang besar, tapi aku berharap pernah menjadi seseorang yang membuat hidup orang lain sedikit lebih hangat.
🌙 Menatap Langit Malam Terakhir
Jika malam tiba, aku ingin menatap bintang terakhirku dengan damai.
Mungkin aku akan berbicara dalam hati:
“Tuhan, jika memang waktuku telah habis, izinkan aku pergi dengan senyum, bukan tangis.
Aku sudah mencoba sebaik yang aku bisa, meski tak selalu sempurna.
Jika hidupku singkat, semoga manfaatnya panjang.
Jika suaraku berhenti, semoga kebaikanku terus bergema.”
Dan sebelum aku menutup mata, aku ingin satu hal terakhir, mengucap Alhamdulillah, karena sempat merasakan indahnya hidup, meski sebentar.
🌹 Penutup: Tentang Kepergian yang Tidak Pernah Sia-Sia
Kepergian bukanlah akhir dari segalanya.
Selama masih ada kebaikan yang kita tanam, doa yang kita tinggalkan, dan kenangan yang membuat orang tersenyum, maka kita tidak pernah benar-benar hilang.
Mungkin jasad akan beristirahat, tapi cinta, doa, dan kenangan akan tetap hidup di hati mereka yang pernah kita sentuh dalam kebaikan dan canda.
Jadi, jika hari ini benar hari terakhirku,
aku ingin pergi bukan sebagai seseorang yang sempurna,
tapi sebagai manusia yang pernah berusaha mencintai dunia ini dengan cara yang paling tulus.
✨ Pesan
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan amarah, iri, atau penyesalan.
Katakan maaf selagi bisa, ucapkan terima kasih selagi sempat, dan peluk mereka selagi masih ada waktu "kebaikan, salam dan sapa".
Sebab kita tak pernah tahu, mungkin hari ini, benar-benar hari terakhirku.