📢 Selamat datang di e-GalihOS! Temukan artikel menarik seputar teknologi dan tips blog kreatif setiap minggunya! 🌐📱 📢

Ular dalam Perspektif Sihir dan Ruqyah

Mengungkap Makna di Balik “Nazir” dan Ancaman 'Ain

Di berbagai budaya, ular sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis, mistik, dan supranatural. Namun dalam tradisi Islam, khususnya dalam konteks sihir dan ruqyah, pembahasan mengenai ular bukanlah sekadar mitos belaka. Ada dimensi spiritual yang sangat serius di baliknya, baik dari aspek perlindungan diri, keimanan, maupun cara menghadapi gangguan gaib. Salah satu istilah yang dikenal dalam dunia spiritual Islam, khususnya di kalangan bangsa Arab, adalah “ular nazir”.

Mengenal Ular Nazir: Penjaga atau Pertanda Dunia Gaib

Dalam video kajian oleh Ustadz Muhammad Faizar yang dikenal sebagai praktisi ruqyah syar’iyyah, dijelaskan bahwa ada jenis ular yang oleh bangsa Arab disebut “nazir”. Nazir ini bukan ular biasa, tetapi ular yang diyakini sebagai penjaga tempat, atau bisa juga menjadi manifestasi dari jin yang tinggal di lokasi tersebut.

Ular ini sering ditemukan di rumah-rumah yang pernah atau sedang digunakan dalam praktik sihir, atau rumah yang menjadi tempat aktivitas jin. Dalam beberapa kasus ruqyah, ular semacam ini bukan hanya muncul secara fisik, tetapi juga bisa terlihat dalam penglihatan orang-orang yang terkena sihir atau gangguan jin.

Menurut sebagian riwayat dalam hadis nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam, ada jenis jin yang menyerupai ular dan bahkan tinggal di rumah manusia. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa jika melihat ular di rumah, maka beri peringatan tiga kali, dan jika tetap tidak pergi, barulah dibunuh. Ini menjadi indikasi bahwa tidak semua ular adalah makhluk fisik; sebagian bisa merupakan makhluk gaib yang menyerupai ular.

“Sesungguhnya di Madinah terdapat jin yang telah masuk Islam. Maka apabila kalian melihat ular di rumah, peringatkanlah sebanyak tiga kali. Jika masih ada, maka bunuhlah, karena itu adalah syaitan.” (HR. Muslim)

Nazir juga kerap kali diyakini menjaga harta yang ditanam atau benda-benda sihir yang ditanam jin di dalam tanah, seperti benda guna-guna atau jimat. Maka tak heran jika dalam proses ruqyah dan pembongkaran sihir, sering ditemukan ular sebagai “penunggu” lokasi.


Ular dan Kaitannya dengan 'Ain: Mengapa Tidak Semua Ular Boleh Dibunuh

Dalam video yang sama, Ustadz Faizar juga menjelaskan bahwa tidak semua ular boleh dibunuh sembarangan. Alasannya bukan sekadar karena bisa atau tidaknya, tetapi karena dampak spiritual yang mungkin timbul setelah membunuh ular tertentu yaitu terkena ain.

'Ain dalam Islam merujuk pada penyakit atau gangguan yang ditimbulkan dari pandangan hasad (iri dengki) seseorang, namun ia juga bisa terjadi akibat menyakiti makhluk gaib, seperti jin atau ular yang merupakan manifestasi jin. Membunuh ular yang merupakan jelmaan jin tanpa izin atau peringatan bisa menyebabkan balasan gaib, seperti kesurupan, sakit berat, kehilangan akal, bahkan kematian mendadak.

Inilah mengapa dalam praktik ruqyah, kebijaksanaan dan ilmu sangat penting. Tidak semua yang tampak “mengancam” secara fisik harus segera dimusnahkan. Bisa jadi, tindakannya justru membuka pintu gangguan gaib yang lebih parah.


Ular Derik dan Ular Weling: Dimensi Fisik dan Spiritual

Ular Derik (Rattlesnake): Simbol Bahaya di Gurun

Ular derik adalah jenis ular berbisa yang sering ditemukan di wilayah gurun, seperti di Amerika dan sebagian Timur Tengah. Salah satu cirinya yang paling menonjol adalah ujung ekor yang berderik ketika digetarkan, menjadi tanda peringatan bagi siapa pun yang mendekat.

Dalam konteks ruqyah dan sihir, ular derik dikaitkan dengan energi negatif dan simbol tempat yang terkontaminasi sihir. Di gurun, konon ada banyak lokasi yang menjadi tempat “singgah” jin. Karena ular derik termasuk jenis ular yang agresif jika terganggu, ia sering dikaitkan dengan penjaga lokasi spiritual yang tidak terlihat.

Ular ini termasuk dalam jenis ular yang boleh dibunuh langsung, karena ia dianggap berbahaya secara nyata, baik secara medis (karena bisanya) maupun spiritual (karena kemungkinan menjadi pelindung benda sihir).

Ular Weling: Hitam-Putih Penuh Misteri

Ular weling (Bungarus candidus) adalah jenis ular berbisa yang ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ciri utamanya adalah pola belang hitam dan putih di tubuhnya, menjadikannya sangat mencolok dan khas.

Dalam konteks ruqyah, ular weling sering muncul dalam pengalaman spiritual atau mimpi orang-orang yang sedang diruqyah, menandakan adanya energi negatif atau gangguan jin di sekitar mereka. Warna hitam-putihnya bahkan secara simbolis sering dikaitkan dengan dualisme energi baik dan buruk yang melambangkan ambiguitas jin penjaga atau makhluk nazir.

Ular ini tidak boleh dibunuh sembarangan, terutama jika muncul di lokasi yang “bersih”, karena bisa jadi ia bukan makhluk duniawi sepenuhnya. Peringatan tetap harus diberikan, sebagaimana anjuran Nabi Muhammad ﷺ.


Ruqyah: Perlindungan Spiritual Terhadap Gangguan Jin dan Sihir

Menghadapi gangguan makhluk halus seperti jin atau dampak sihir tidak bisa hanya dengan kekuatan fisik. Ruqyah syar’iyyah adalah jalan utama yang dianjurkan dalam Islam. Ruqyah berarti pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa tertentu sebagai terapi spiritual untuk membersihkan tubuh dan lingkungan dari pengaruh gaib.

Beberapa ayat yang sering digunakan dalam ruqyah untuk mengatasi gangguan jin yang menyerupai ular antara lain:

  • Al-Fatihah (Pembuka)
  • Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255)
  • Al-Baqarah: 1-5 dan 102
  • Al-A’raf: 117–122
  • Al-Mu’awwidzat (QS Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas)

Selain ruqyah individu, membersihkan rumah juga sangat penting. Caranya antara lain:

  • Menjaga rumah dari musik dan tontonan tidak islami
  • Tidak menyimpan benda-benda bertuah atau jimat
  • Membaca surat Al-Baqarah di rumah minimal sekali setiap tiga hari


Penutup: Waspada Tanpa Paranoia, Bijak Dalam Tindakan

Kisah ular dalam dunia ruqyah bukanlah sekadar mitos atau cerita rakyat. Dalam realitas spiritual umat Islam, ular bisa menjadi pertanda, peringatan, bahkan bagian dari ujian keimanan. Baik ular derik, weling, atau yang disebut sebagai “nazir”, semuanya menuntut kita untuk memiliki ilmu sebelum bertindak.

Tidak semua ular boleh dibunuh. Tidak semua ancaman terlihat. Dan tidak semua makhluk yang berbahaya datang dalam wujud yang kita pahami. Dalam menghadapi sihir, gangguan jin, dan ‘ain, iman, ilmu, dan ruqyah syar’iyyah adalah benteng yang paling kuat.

“Barangsiapa yang memelihara dzikir dan menjaga syariat, maka Allah akan menjaga rumah dan keluarganya dari hal-hal yang tak terlihat.”


Referensi:

  • HR. Muslim tentang jin yang menyerupai ular
  • Ustadz Muhammad Faizar, kanal YouTube kajian ruqyah
  • Kitab Zadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim
  • Video Youtube https://www.youtube.com/watch?v=6R3KkmCP4KQ, dikases pada tanggal 28 Mei 2025



GALIHOS

Saya seorang blogger dan vlogger. Hidup saya adalah kumpulan cerita, yang terekam dalam piksel dan kata-kata. Saya berkembang di bawah tekanan dengan menjunjung tinggi profesionalitas, merangkul seni, cita rasa, dan jalan yang tak berujung. Alam adalah tempat istirahat saya. Namun, hanya sedikit yang tahu obsesi saya dengan disiplin ilmu spionase, peretasan dan kejahatan digital. Saya mempelajari infiltrasi, enkripsi dan cara melacak jejak digital. Hanya sekadar pembelajaran atau begitulah yang saya kira. Setiap petualangan, setiap rahasia, saya dokumentasikan. Media sosial saya menyimpan masa lalu saya, kebenaran yang mutlak. Satu hal yang pasti, saya akan menjaga konfidensial saya, karena selalu ada penipu yang menyamar sebagai pendengar dan selalu ada pendengar yang mengintai dalam kegelapan.

Lebih baru Lebih lama